Musim ini merupakan musim yang luar biasa bagi FC Bayern. Sempat terseok seok di Bundesliga, kondisi ruang ganti yang memanas, beberapa pemain yang sepertinya sudah anti klimaks hingga pemecatan Nico Kovac merupakan serangkaian “musibah” yang dialami hingga paruh musim. Bahkan kondisi tidak menguntukan tim pun juga dialami saat dunia dilanda pandemi Covid – 19. Namun serangkaian “musibah” itu sepertinya tidak berpengaruh buat FC Bayern.

Di ajang Bundesliga, FC Bayern dibawah kendali Hansi Flick berhasil mengembalikan performa tim juara dengan konsisten di setiap laga hingga akhirnya bisa juara dan menjadi gelar kedelapan beruntun bagi sejarah klub. Hal serupa pun terjadi di ajang DFB Pokal, di Final FC Bayern kembali tampil superior mengatasi Bayer Leverkusen di Berlin. Serangkaian gelar double di domestik terasa istimewa meskipun tidak bisa dirayakan bersama fans. Hingga mimpi treble pun dirasa bisa diwujudkan musim ini melihat kedalaman tim dan kepemimpinan der Trainer, Hansi Flick.

Dengan adanya pandemi yang melanda dunia saat ini, hal itu pun berpengaruh terhadap kelanjutan kompetisi Liga Champions Eropa. UEFA selaku penyelenggara menetapkan untuk laga 8 besar hingga semifinal diadakan hanya dalam satu pertandingan di tempat netral. Laga kedua babak 16 besar melawan Chelsea yang sempat tertunda terpaksa diadakan tanpa penonton dan laga tersebut bisa dimenangkan dengan mudah oleh FC Bayern.

Di perempat final, FC Bayern berhasil melumat Barcelona dengan skor telak 8 – 2. Barcelona dibuat tidak berdaya dengan pressing tinggi yang diterapkan Hansi Flick. Bahkan di statistik laga, FC Bayern terlihat dominan dengan melakukan percobaan tembakan ke gawang sebanyak 26 kali. Di semifinal, FC Bayern bertemu dengan salah satu perwakilan Farmer League, Olympique Lyonnais.

Bertemu Olympique Lyonnais diatas kertas tentu bukanlah hal yang sulit buat FC Bayern. Namun perwakilan Farmer League dari Prancis ini cukup merepotkan dan beberapa kali sempat membuat kita senam jantung. Hingga akhirnya Gnabry berhasil mengunci kemenangan dengan 2 gol dari kaki kirinya. Di akhir laga FC Bayern menang dengan skor telak 3 – 0 dengan tambahan gol Lewandowski di penghujung laga.

Final idaman All Germany tidak dapat terulang musim ini karena di laga semifinal sebelumnya, Leipzig kalah 0 – 3 dari PSG. Final Farmer League pun menjadi laga pamungkas yang akan digelar pada Minggu dinihari waktu Indonesia. Dengan kedalaman tim dan momen yang tepat, tentu mengulang treble 2013 bukan lagi hanya mimpi semata. Ayo FC Bayern, saatnya juara !

Penulis: Royandi Martua